Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika; sangat berguna sekali dalam akuisisi data, buffer (penyangga) dari sinyal-sinyal yang lemah yang dikeluarkan oleh sensor dan untuk sinyal generator sebagai pembangkit sinyal yang kita kehendaki. Tiga fungsi di atas adalah spesifik untuk op amp yang merupakan rangkaian terpadu dari beberapa transistor.
Sebelum kita mempelajari bagaimana Op Amp itu bekerja, maka kita harus menganggap Op Amp sebagai piranti yang ideal, baru kita mempelajari kesalahan-kesalahan yang dimilikinya.
Op Amp dalam keadaan ideal mempunyai sifat sebagai berikut:
- Penguatan ikal terbuka (open loop gain) AOL yang tak berhingga (AOL >>).
- Impedansi input sangat tinggi (Zin >>) sehingga tidak membebani sinyal input.
- Impedansi output sangat rendah (Zo » 0) membuat penguat dapat dibebani dengan sembarang impedansi beban tanpa mempengaruhi tegangan outputya.
- Bandwidth tak berhingga (B >>), artinya dapat menguatkan sinyal dari frekuensi rendah (dc) sampai frekuensi cahaya.
- Diferensial input sangat kecil (Ed » 0)
- Karakteristik tidak berubah dengan suhu.
Op Amp dipilih karena :
- Bentuknya kecil
- Keandalannya yang tinggi
- Mudah penggunaannya
- Mudah diperoleh di pasaran
Batas atas tegangan output disebut dengan + Vsat dan batas bawah tegangan outputnya disebut – Vsat. Besarnya Vsat tergantung dari catu daya yang digunakan, yaitu 1 sampai 2 volt di bawah tegangan catu daya.
Salah satu bentuk Op-Amp adalah dalam bentuk IC LM386... Secara garis besar fungsi IC LM386 kukelompokkan menjadi:
- Comparator (pembanding) -- Detector (pendeteksi)
- Amplifier (penguat) -- Adder (penambahan penguatan)
- Generator sinyal -- multivibrator
- Filter
- yang lain: Differential/Integrator amplifier, buffer, dll
0 Komentar